Sejak World Wide Web ditemukan oleh Sir Timothy John “Tim” Berners-Lee pada tahun 1991 dengan situs pertamanya http://info.cern.ch/, Tim memberikan kontribusi terbesarnya dalam memajukan World Wide Web dengan tidak mempatenkannya sehingga masih dapat digunakan secara bebas.
Internet, atau disebut juga dengan nama information superhighway; dikenal sebagai sesuatu yang strategic untuk membangun suatu ekonomi nasional. Internet mempunyai potensi ekonomi kepada individual, organisasi, dan negara, dalam bentuk produktivitas dan kemampuan untuk berkompetisi di pasar-pasar global. Internet juga mempunyai kesempatan-kesempatan yang dijanjikan untuk meningkatkan nilai sumber daya manusia, mengukur struktur social dan ekonomi, memperkuat perasaan bermasyarakat, meningkatkan keterlibatan masyarakat, dan meningkatkan efisiensi pemerintah (United States Advisory Council on the National Information Infrastructure, 1996)
Kesenjangan digitas (digital inequality atau DI) adalah kesenjangan akses dan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi antara individual-individual (DiMaggio et al. 2004). Kesenjangan digital terjadi antara individual-individual lintas pendapatan yang berbeda, pendidikan, umur, suku, gender, dan lokasi geografik yang mencegah mereka yang kurang mendapat hak untuk mengeksplorasi kesempatan-kesempatan digital (Lenhart 2002). Diantara faktor-faktor ini, pendapatan dan pendidikan yang merupakan indicator dari status sosial ekonomi seseorang, adalah pembeda-pembeda yang signifikan terjadinya kesenjangan digital (digital inequality) (Lenhart 2002).
Desa Mandiri yaitu desa yang inovatif dengan pemberdayaan masyarakat melalui pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam proses memajukan desa dan warga sehingga dapat mewujudkan produktivitas dan usaha ekonomi. Selanjutnya secara bertahap dapat memberikan dampak yang positif di berbagai infrastruktur terkait transportasi, perhubungan, komunikasi, dan energi. Begitu pula dengan pembangunan manusia terkait pendidikan, kesehatan, dan daya beli masyarakat dapat menunjukkan indikasi perbaikan.
Internet, atau disebut juga dengan nama information superhighway; dikenal sebagai sesuatu yang strategic untuk membangun suatu ekonomi nasional. Internet mempunyai potensi ekonomi kepada individual, organisasi, dan negara, dalam bentuk produktivitas dan kemampuan untuk berkompetisi di pasar-pasar global. Internet juga mempunyai kesempatan-kesempatan yang dijanjikan untuk meningkatkan nilai sumber daya manusia, mengukur struktur social dan ekonomi, memperkuat perasaan bermasyarakat, meningkatkan keterlibatan masyarakat, dan meningkatkan efisiensi pemerintah (United States Advisory Council on the National Information Infrastructure, 1996)
Kesenjangan digitas (digital inequality atau DI) adalah kesenjangan akses dan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi antara individual-individual (DiMaggio et al. 2004). Kesenjangan digital terjadi antara individual-individual lintas pendapatan yang berbeda, pendidikan, umur, suku, gender, dan lokasi geografik yang mencegah mereka yang kurang mendapat hak untuk mengeksplorasi kesempatan-kesempatan digital (Lenhart 2002). Diantara faktor-faktor ini, pendapatan dan pendidikan yang merupakan indicator dari status sosial ekonomi seseorang, adalah pembeda-pembeda yang signifikan terjadinya kesenjangan digital (digital inequality) (Lenhart 2002).
Desa Mandiri yaitu desa yang inovatif dengan pemberdayaan masyarakat melalui pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam proses memajukan desa dan warga sehingga dapat mewujudkan produktivitas dan usaha ekonomi. Selanjutnya secara bertahap dapat memberikan dampak yang positif di berbagai infrastruktur terkait transportasi, perhubungan, komunikasi, dan energi. Begitu pula dengan pembangunan manusia terkait pendidikan, kesehatan, dan daya beli masyarakat dapat menunjukkan indikasi perbaikan.
No comments:
Post a Comment